Terapi oksigen atasi Impotensi
Sebuah penelitian yang dilakukan di Connecticut, Amerika Serikat menemukan, tabung oksigen yang biasanya digunakan oleh para penyelam bisa membantu pasien kanker prostat menghindari disfungsi ereksi.
Menurut peneliti, banyak laki-laki yang menjalani prostatectomy radikal (dimana prostat mereka diangkat). Hal ini biasanya menimbulkan efek samping berupa disfungsi ereksi akibat kerusakan jaringan dan saraf-saraf selama menjalani operasi."Ini artinya, jaringan di area ini tidak mendapatkan oksigen yang cukup, sehingga meningkatkan risiko disfungsi ereksi," tutur peneliti, seperti dikutip situs dailymail.
Dalam percobaan ini, para peneliti meminta para pasien menjalani terapi dalam sebuah kamar oksigen yang didisain meniru kondisi berada di kedalaman 40 kaki di bawah laut. Mereka dipapar oksigen dengan tekanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan normal. Cara ini akan memaksa oksigen masuk lebih banyak ke jaringan. Cara ini, menurut peneliti, bisa membantu pasien.
Video game atasi lazy eyes (gangguan perkembangan mata)
Sebuah studi menemukan, sebuah game komputer bisa mengatasi gangguan perkembangan mata. Dengan begitu, anak tidak perlu menggunakan plester mata.
Lazy eyes, menurut peneliti, merupakan suatu kondisi dimana penglihatan anak tidak berkembang dengan benar, biasanya hanya pada salah satu mata. Akibatnya, mata yang bagus harus bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan. Hal ini biasanya ditangani dengan cara memasang plester pada mata yang bagus sehingga membantu mata yang kurang berkembang untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan kemampuan melihat.
Dalam game yang dirintis di Israel ini, beragam objek akan muncul secara acak di layar. Objek ini menjadi target dari pemain. Tuntutan untuk tetap waspada akan menstimulasi neuron-neuron di otak yang berfungsi mengontrol penglihatan dan menguatkannya."Memainkan game ini selama 20 jam mempunyai efek yang setara dengan memakai plester mata selama 500 jam," terang peneliti.
Manfaat mengunyah permen karet pada ibu yang baru melahirkan
Mengunyah permen karet membantu mempersingkat masa pemulihan setelah menjalani operasi sesar. Studi terbaru dari Mesir menunjukkan, mengunyah permen karet setiap 2 jam mempercepat fungsi usus kembali ke normal.
Setiap operasi yang dilakukan di area perut, menurut peneliti, bisa memperlambat bahkan menghentikan fungsi usus. Hal ini bisa memicu komplikasi, seperti usus berlubang. Biasanya usus kembali dirangsang untuk bekerja dengan cara memberikan cairan untuk diminum pasien.
Dalam studi ini, para peneliti meminta 93 ibu untuk mengunyah permen karet selama 15 menit setiap 2 jam setelah melahirkan. Studi yang dipublikasikan di British Journal Of Obstetrics And Gynaecology ini menemukan, para partisipan pulih lebih cepat dibandingkan mereka yang hanya diberikan cairan untuk diminum.
"Permen karet diyakini bekerja dengan cara menstimulasi saraf-saraf di sistem pencernaan." (OL-08) - 27 Agustus 2009
Sumber :
Ikarowina Tarigan
6 September 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar